Jembatan di Gang Al Madina Bukan Proyek Asal-asalan, Tapi Bagian dari Perencanaan Pengelolaan Sungai
Samarinda – Terkait pemberitaan yang beredar mengenai keberadaan jembatan permanen yang disebut sebagai “jembatan siluman” di Jalan KH Harun Nafsi, Gang Al Madina, RT 16, Kelurahan Rapak Dalam, Kelurahan Loa Janan Ilir (LOJI), perlu kami luruskan beberapa informasi agar tidak terjadi kesalahpahaman di tengah masyarakat.
Jembatan yang dimaksud bukanlah bangunan tanpa arah ataupun tidak memiliki fungsi seperti yang dinyatakan dalam berita sebelumnya. Menurut Lurah Rapak Dalam, yang biasa panggilan akrabnya Ade, pembangunan jembatan tersebut merupakan bagian dari jalur akses alat berat yang akan digunakan dalam kegiatan pemeliharaan dan pengembangan aliran anak sungai di wilayah tersebut.
“Pembangunan jembatan ini telah direncanakan untuk mendukung pekerjaan pengelolaan sungai, bukan proyek fiktif. Akses ini sangat dibutuhkan untuk memudahkan masuknya alat berat ke kawasan Gang Al Mekkah dan Gang Karya Bersama,” ungkap Ade dalam klarifikasinya melalui pesan WhatsApp.
Lebih lanjut, Ade menjelaskan bahwa tujuan utama pembangunan jembatan permanen tersebut adalah untuk mengurangi potensi penyumbatan aliran air oleh sampah yang tersangkut di bawah jembatan.
“Tujuan utamanya itu pak, mengurangi sangkutan sampah di bawahnya karena jembatan yang dulu, kayu ulin yang mempunyai banyak penyangga tengah, sehingga menghalangi aliran air dan timbunan sampah-sampah dari hulu sungainya,” jelas Ade.
Terkait kondisi jembatan yang saat ini belum terhubung dengan jalan aspal atau cor beton, pihak kelurahan menegaskan bahwa jalan penghubung tersebut masih dalam tahap perencanaan dan akan dibangun secara bertahap sesuai dengan alokasi anggaran serta prioritas pembangunan infrastruktur wilayah.
"Jangan sampai masyarakat menilai ini sebagai proyek mubazir. Ini hanya soal tahapan pekerjaan. Ke depannya tentu akan dilanjutkan dengan jalan penghubung," tambahnya.
Dengan ini, diharapkan masyarakat tidak salah persepsi dan dapat memahami bahwa pembangunan jembatan tersebut merupakan bagian dari solusi jangka panjang dalam pengelolaan wilayah dan bukan proyek tanpa perencanaan.